Puasa
yang disunatkan:
Disunatkan
puasa 6 hari pada bulan Syawwal, 3 hari pada setiap bulan (yang afdhal yaitu
tanggal 13, 14 dan 15; disebut shaumul biidh), hari Senin dan Kamis, 9 hari
pertama bulan Dzul Hijjah (lebih ditekankan tanggal 9, yaitu hari Arafah), hari
'Asyura (tanggal 10 Muharram) ditambah sehari sebelum atau sesudahnya untuk
mengikuti jejak Nabi dan para sahabatnya yang mulia serta menyelisihi kaum
Yahudi.
KEISTIMEWAAN BULAN MUHARRAM |
Keutamaan
Bulan Muharram dan Hari Asyura
Dari:www.eramuslim.com
Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. "Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah
pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan."
Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. "Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah
pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan."
Keempat
bulan itu adalah, Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Semua ahli tafsir
Al-Quran sepakat dengan hal ini karena Rasululullah Saw dalam haji kesempatan
haji terakhirnya
mendeklarasikan, "Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci. Tiga di antaranya berurutan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan ke empat adalah bulan Rajab."
mendeklarasikan, "Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci. Tiga di antaranya berurutan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan ke empat adalah bulan Rajab."
Selain
keempat bulan khusus itu, bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak memiliki
keutamaan, karena masih ada bulan Ramadhan yang diakui sebagai bulan paling
suci dalam satu satu tahun. Keempat bulan tersebut secara khusus disebut
bulan-bulan yang disucikan karena ada
alasan-alasan khusus pula, bahkan para penganut paganisme di Makkah mengakui keempat bulan tersebut disucikan.
alasan-alasan khusus pula, bahkan para penganut paganisme di Makkah mengakui keempat bulan tersebut disucikan.
Pada
dasarnya setiap bulan adalah sama satu dengan yang lainnya dan tidak ada
perbedaan dalam kesuciannya dibandingkan dengan bulan- bulan lain. Ketika Allah
Swt memilih bulan khusus untuk menurunkan rahmatnya, maka Allah Swt lah yang
memiliki kebesaran itu atas
kehendakNya.
kehendakNya.
Keutamaan
Bulan Muharram
Nabi
Muhammad Saw bersabda, "Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa
Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram."
Meski
puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan
Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada
tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari 'Asyura.
Ibnu
Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah,
beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10
Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan
hari ketika Nabi Musa dan
pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam.
pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam.
Mendengar
hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, "Kami lebih dekat hubungannya
dengan Musa daripada kalian" dan langsung menyarankan agar umat Islam
berpuasa pada hari 'Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada
awalnya berpuasa pada hari 'Asyura
diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari 'Asyura disunahkan.
diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari 'Asyura disunahkan.
Dikisahkan
bahwa Aisyah mengatakan, "Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa
pada hari 'Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa
bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan
Ramadhan saja dan
kewajiban puasa pada hari 'Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau." Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari 'Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
kewajiban puasa pada hari 'Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau." Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari 'Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Abdullah
Ibn Mas'ud mengatakan, "Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari
'Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan
dibandingkan puasa 'Asyura." (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata,
disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari 'Asyura hukumnya sunnah.
Beberapa
hadits menyarankan agar puasa hari 'Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum
atau sesudah puasa hari 'Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi
Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja dan Rasulullah
ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia
menyarankan umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura ditambah puasa satu hari
sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10
dan 11 Muharram).
Selain
berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih
banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak
disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan
bahwa hal itu boleh
dilakukan.
dilakukan.
Legenda
dan Mitos Hari 'Asyura
Meski
demikian banyak legenda dari salah pengertian yang terjadi di kalangan umat
Islam menyangkut hari 'Asyura, meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam
Islam. Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah
legenda bahwa pada hari'Asyura Nabi Adam diciptakan, pada hari 'Asyura Nabi
Ibrahim dilahirkan, pada hari 'Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim,
pada hari 'Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada
hari 'Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari 'Asyura.
hari 'Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari 'Asyura.
Sejumlah
umat Islam mengaitkan kesucian hari 'Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad
Saw, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah
satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari 'Asyura tidak
bisa dikaitkan dengan
peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari 'Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan
hari 'Asyura.
peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari 'Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan
hari 'Asyura.
Anggapan-anggapan
yang salah lainnya tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan
Muharram adalah bulan yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh
pada bulan itu. Akibat adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang
tidak melaksanakan pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus
sebagai
tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri.
tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri.
Nabi
Muhammad sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya
seseorang dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang
pada zaman jahiliyah.
Rasulullah
bersabda, "Bukanlah termasuk umatku yang memukuli dadanya, merobek bajunya
dan menangis seperti orang-orang pada zaman jahiliyah."
Bulan
Pengampunan Dosa
Bulan
Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram
artinya 'dilarang'. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah
dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal
seperti peperangan dan pertumpahan
darah.
darah.
Seperti
sudah disinggung di atas, bahwa bulan Muharram banyak memiliki keistimewaan.
Khususnya pada tanggal 10 Muharram. Beberapa kemuliaan tanggal 10 Muharram antara
lain Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke
depan. (Tarmizi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar