SESUNGGUHNYA kemuliaan akhlak itu terwujud dengan
membersihkan jiwa dari sifat-sifat rendah lagi tercela dan menghiasinya dengan
sifat-sifat terpuji. Salah satu simpul kemuliaan adalah: kamu tetap menyambung
hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberikan kebaikan
kepada orang yang tidak mau berbuat baik kepadamu, dan memaafkan kesalahan
orang lain yang menzalimi dirimu.
Akhlak yang mulia memiliki berbagai keutamaan. Ia merupakan bentuk pelaksanaan
perintah Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan akhlak yang
mulia juga, seorang akan terbebas dari pengaruh negatif tindakan jelek orang
lain. Dengan kemuliaan akhlak pula seorang akan memperoleh ketinggian derajat.
Inputnya Tauhid , Outputnya Akhlak Mulia
Seorang doktor bidang aqidah bertanya kepada Syeikh Dr. Umar Al Asyqor guru
besar ilmu aqidah: ” Wahai Syeikh, saya sudah mencapai gelar akademik tertinggi
dalam ilmu aqidah, namun saya belum merasakan dalamnya aqidah ini tertanam di
hati dan jiwaku”.
Maka Syeikh Umar Al Asyqor menjawab: “Pertanyaan itu sudah pernah ditanyakan
oleh Sywikhul Islam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah kepada gurunya Syeikhul Islam
Ibnu Taimiyyah. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjawab: “Apa yang engkau pelajari
hanyalah kaidah-kaidah (rumusan-rumusan) dalam masalah aqidah, sedangkan jika
engkau ingin merasakan dalamnya aqidah tertanam di dalam hati dan jiwamu, maka
hayati dan resapilah kandungan Al-Qur’an.”
Khalifah Umar Bin Abdul Aziz berkata:
إِنَّ لِلإِيمَانِ فَرَائِضَ وَشَرَائِعَ وَحُدُودًا وَسُنَنًا ، فَمَنِ اسْتَكْمَلَهَا اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَكْمِلْهَا لَمْ يَسْتَكْمِلِ الإِيمَانَ
إِنَّ لِلإِيمَانِ فَرَائِضَ وَشَرَائِعَ وَحُدُودًا وَسُنَنًا ، فَمَنِ اسْتَكْمَلَهَا اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَكْمِلْهَا لَمْ يَسْتَكْمِلِ الإِيمَانَ
“Sesungguhnya iman memiliki kewajiban-kewajiban, batasan dan aturan
serta sunnah-sunnah, barangsiapa menyempurnakannya maka sempurnalah imannya dan
barangsiapa tidak menyempurnakannya maka tidak sempurna pula imannya.”
(HR. Bukhari)
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا
سُجَّداً وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
“Sesungguhnya orang yang benar-benar beriman kepada ayat ayat Kami
adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera
bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah
sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (karena sholat tahjjud) dan
mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta
mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (QS As Sajdah (32) :
15).
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
Kita sering dengar istilah dalam komputer; Garbage In Garbage Out
(jika sampah yang dimasukkan sampah pula yang keluar). Begitu pula iman dan
akhlak manusia.
Jika seseorang telah mempelajari ilmu tauhid (tentang keimanan) namun tidak
tercermin padanya kemuliaan akhlak dan adabnya, pasti ada sesuatu yang salah padanya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar