Selasa, 20 Januari 2015

Melihat yang tidak ada




Seorang anak kehilangan uang Rp. 10.000,-, dia begitu sedihnya dan menangis sejadi-jadinya.
Paman anak tersebut, merasa kasihan, kemudian dia menghampiri anak itu.
"kenapa kamu menangis?" tanya pamannya dengan penuh kasih sayang.


"Uang saya hilang Rp. 10.000,-" katanya sambil terisak-isak.
"Tenang saja, nich paman ganti yah.....paman kasih Rp. 10.000,- buat kamu. jangan menangis lagi yah!" kata pamannya sambil
menyerahkan selembar uang Rp. 10.000,-. Namun si anak tetap saja menangis, kenapa?
"Kenapa kamu masih menangis saja ? kan sudah diganti ?" tanya pamannya.

"Kalau tidak hilang... uang saya sekarang sudah Rp. 20.000,-" kata si anak dan terus menangis.
Pamannya jadi bingung......
"Terserah kamu dech.....", kata pamannya sambil pergi.
  Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis.
"Kenapa sayang ? kok menangis sich lihat mata kamu sudah bengkak begitu, nangis dari tadi yah?" tanyanya sambil menyeka air mata anaknya.
"Uang saya hilang Rp. 10.000,-" kata anaknya mengadu.
"Ooohhh, lho itu  punya uang Rp. 10.000,- ? katanya hilang ?" tanya ayahnya yang heran karena melihat anaknya memegang uang Rp. 10.000,-.
"Ini dari paman..... uang saya hilang, kalau tidak hilang saya punya Rp. 20.000,-". jawabnya sambil terus menangis.
"Sudahlah ..... nih ayah ganti, Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih kamu Rp. 20.000,-. Jangan menangis lagi yah!" kata ayahnya sambil menyerahkan selembar uang Rp. 20.000,-.
Si anak menerima uang itu, tetapi masih saja tetap menangis. Ayahnya heran kemudian bertanya lagi.
"Kenapa masih menangis saja? kan sudah diganti ?".
"Kalau tidak hilang, uang saya Rp. 40.000,-".
Ayahnya hanya geleng-geleng kepala.
"Kalau gitu, dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus". sambil menggendong anaknya.

Hikmah :
dalam kenyataan banyak orang yang memiliki sikap seperti anak kecil tadi. Dia hanya melihat apa yang tidak ada, hanya melihat yang kurang tanpa melihat sebenarnya dia sudah memiliki banyak hal. Sifat manusia yang selalu merasa kurang padahal nikmat Allah begitu banya sudah dia terima.
Banyak orang mengeluh tidak bisa bisnis, sebab tidak punya uang untuk modal, padahal modal hanya salah satu yang diperlukan dalam bisnis. Bisa jadi kita sudah punya tenaga dan punya ilmu untuk bisnis, namun tidak juga bertindak karena dia hanya fokus untuk melihat kekurangan bukan bertindak dengan memanfaatkan apa yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar